Rabu, 04 Januari 2017

Membuat Nomor Halaman Di Blog

Assalamualaikum wr wb
para blogger mania kali ini saya akan membagikan ilmu tentang Membuat Nomor Halaman Di Blog - Dengan sobat Membuat Nomor Halaman Di Blog banyak manfaatnya, contoh: mempercantik halaman blog, memberikan sebuah shortcut atau jalan pintas bagi pengunjung blog guna mencari artikel yang dibutuhkan atau agar blog terlihat sempurna dll. Maka dari itu saya ingin mempostingkannya. Silahkan di lihat tutorial cara Membuat Nomor Halaman Di Blog.


Gambar Nomor Halaman Blog

Membuat Nomor Halaman Di Blog:

  • Langkah Pertama:
1. Login ke blogger --> Template --> Edit HTML

2. Cari kode: ]]></b:skin> (tekan CTRL+F agar lebih mudah) 

3. Tekan Highlight All, copy dan paste diatas kode:  ]]></b:skin> 


  • Langkah Kedua:
1. Masih diposisi Template --> Edit HTML

2. Cari kode: </body> (tekan CTRL+F agar lebih mudah)

3. Tekan Highlight All, copy dan paste diatas kode: </body>
  

  • Simpan

Begitulah postingan tentang Membuat Nomor Halaman Di Blog yang bisa saya berikan untuk sobat. Semoga berhasil dan bermanfaat.

Sajak Cinta

Sajak Cinta


cintaku kepadamu belum pernah ada contohnya
cinta romeo kepada juliet si majnun qais kepada laila belum apa-apa
temu pisah kita lebih bermakna
dibandingkan temu-pisah Yusuf dan Zulaikha
rindu-dendam kita melebihi rindu-dendam Adam dan Hawa

aku adalah ombak samuderamu
yang lari datang bagimu
hujan yang berkilat dan berguruh mendungmu
aku adalah wangi bungamu
luka berdarah-darah durimu
semilir bagai badai anginmu

aku adalah kicau burungmu
kabut puncak gunungmu
tuah tenungmu
aku adalah titik-titik hurufmu
kata-kata maknamu

aku adalah sinar silau panasmu
dan bayang-bayang hangat mentarimu
bumi pasrah langitmu

aku adalah jasad ruhmu
fayakun kunmu

aku adalah a-k-u
k-a-u
mu

A. Mustofa Bisri - Rembang, 30-9-1995

Sajak Pertemuan Mahasiswa

Sajak Pertemuan Mahasiswa

Matahari terbit pagi ini
mencium bau kencing orok di kaki langit
melihat kali coklat menjalar ke lautan
dan mendengar dengung di dalam hutan

lalu kini ia dua penggalah tingginya
dan ia menjadi saksi kita berkumpul disini
memeriksa keadaan

kita bertanya :
kenapa maksud baik tidak selalu berguna
kenapa maksud baik dan maksud baik bisa berlaga
orang berkata : �kami ada maksud baik�
dan kita bertanya : �maksud baik untuk siapa ?�

ya !
ada yang jaya, ada yang terhina
ada yang bersenjata, ada yang terluka
ada yang duduk, ada yang diduduki
ada yang berlimpah, ada yang terkuras
dan kita disini bertanya :
�maksud baik saudara untuk siapa ?
saudara berdiri di pihak yang mana ?�

kenapa maksud baik dilakukan
tetapi makin banyak petani kehilangan tanahnya
tanah � tanah di gunung telah dimiliki orang � orang kota
perkebunan yang luas
hanya menguntungkan segolongan kecil saja
alat � alat kemajuan yang diimpor
tidak cocok untuk petani yang sempit tanahnya

tentu, kita bertanya :
�lantas maksud baik saudara untuk siapa ?�
sekarang matahari semakin tinggi
lalu akan bertahta juga di atas puncak kepala
dan di dalam udara yang panas kita juga bertanya :
kita ini dididik untuk memihak yang mana ?
ilmu � ilmu diajarkan disini
akan menjadi alat pembebasan
ataukah alat penindasan ?

sebentar lagi matahari akan tenggelam
malam akan tiba
cicak � cicak berbunyi di tembok
dan rembulan berlayar
tetapi pertanyaan kita tidak akan mereda
akan hidup di dalam mimpi
akan tumbuh di kebon belakang
dan esok hari
matahari akan terbit kembalipertanyaan � pertanyaan kita menjadi hutan
atau masuk ke sungai
menjadi ombak di samodra

di bawah matahari ini kita bertanya :
ada yang menangis, ada yang mendera
ada yang habis, ada yang mengikis
dan maksud baik kita
berdiri di pihak yang mana !

~ W.S Rendra ~
( jakarta, 1 desember 1977)

PESONA

PESONA

di antara seribu malam
inikah malam kita

kulihat semua bintang
menjelma purnama
dalam langit cahaya
tiada tara benderangnya

lalu semuanya tiada
semuanya lenyap
dalam senyap
semesta fana

tiba-tiba ya Ilahi
silau aku
oleh kilas
wajah
Mu
yang menderas
dalam takjubku

dan aku pun
tak ingin
yang lain
tak ingin yang lain
hanya Kau
dimana
Kau?
kemana
Kau?

(Dr. KH. A. Mustofa Bisri Akhir Ramadan 1430)

Berita-derita

Berita-derita

hari-hari setiap hari berlarik-larik kata
dengan huruf-huruf bagai jarum-jarum
berkarat menusuki mata dan hatiku yang renta
berita anarki dan pelecehan hukum
berita aniaya berita derita
berita mengalirkan darah dan serum
berita pertikaian bermain senjata
berita melibas tawa dan senyum

berita mengabari kita
berita mengabarkan kita

Dr. KH. A. Mustofa Bisri 2010